REGULASI YANG TIDAK GAPTEK (Gagab Teknologi) DAN GABUD (Gagab Budaya)


DPR RI dan pemerintah pusat sangat sibuk pada tahun terakhir ini, berbagai regulasi makro dan regulasi mikro yang dibahas, diputuskan dan diberlakukan untuk kemajuan semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada hukum. Mulai dari masalah moneter, koperasi dan usaha kecil dan menengah, TIK. Pornografi, Pendidikan, Korupsi, Politik dll.

Produk yang telah disosialisasikan kepada masyarakat masih ada yang mengalami masalah, bahkan ada yang di telah di vonis dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi segala, walaupun sebelum diputuskan DPR dan ratifikasi oleh Presiden draff rencana UU tersebut sudah direviu ke masyarakat, hal yang lumrah setelah era demokrasi sekarang, jadi hal yang luar biasa ada saja produk hukum berbenturan dengan budaya dan teknologi yang sedang berkembang sekarang.
Dalam membuat produk hukum memang Bangsa Indonesia lebih mengedepankan pengobatan dan perbaikan dari pada pencegahan, artinya sudah terjadi banyak pelanggaran atau pidana, baru dicarikan peraturan atau hukumnya, agar lebih efisien barangkali.
Mengapa hal ini dapat terjadi , banyak faktor yang mempengaruhi sobat antara lain :
1. Tingkat IPTEK dan pengalaman anggota DPR-RI dan Kabinet belum memadai dan perlu terus distandarisasi.
2. Penguasaan materi sidang tidak komprehensif terutama jika dihubungkan dengan iptek dan ipoleksosbudhankam.
3. Peran staff ahli sekretariat jenderal dewan perlu lebih dominan lebih komunikatif dengan masyarakat.
4. Kurikulum lebih berbasis agama, budaya dan teknologi.
5. Kurangi dominasi kepentingan Partai dan golongan serta gulungan.
6. Banyak cerita dengan HP,
7. Banyak duduk ngantok terus tidok,
8. UUD (Ujung2nya duit).
9. Kurang dukungan dari masyarakat terutama LSM dan lembaga profesi lainnya.
10. Belum mampu berpolitik dan bertindak secara kenegarawanan.
11. Kebiasaan dari sononya. (faktor genetik kaleeee)

So, bagamana dengan produk yang sudah instan, yang udah diluncurkan mau jadikan arsip negara, pajangan, aturan, panutan, tuntunan atau kita jadikan tontonan ? Selanjutnya terserah anda ! OK ! ya…ya… ya…

Salam manis buat Bapak Presiden RI berserta kabinetnya, Bapak Ibu Anggota DPRI-RI selamat bekerja semoga sukses. Amin.

0 komentar:

Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP