GERBANG

Gerbang adalah monument sejarah
Gerbang adalah kenangan cinta
Gerbang adalah pertanda kepemilikan,
Gerbang adalah sebuah status
Gerbang adalah batas kekuasaan atas wilayah
Gerbang adalah wajah sekaligus identitas
Gerbang adalah halaman depan sesuatu bangsa.
Masih ingat lomba pembuatan gerbang dalam rangka HUT RI?

Masih adakah gerbang sekolahanmu?
Adakah gerbang kampungmu?
Dimanakah gerbang negaramu?
Kemanakah gerbang kemerdekaan yang ditulis dalam Pembukaan UUD’45? Nah gerbang yang ini gerbang imajiner, karena dia diantar ada dan tiada, diantar merdeka dengan belummerdeka. Diantara cita-cita dan realita dan otopia.

Sebuah budaya dari kraton-kraton feodal yang terus bergulir menjadi milik rakyat menyebar di komplek-komplek perumahan, di pasar, di jalan-jalan, di gang-gang, di pertujukkan dll. Mengapa ini terjadi, karena rakyat sangat ingin memiliki kemegahan-kemegahan yang dimiliki rajanya (tak bisa jadi raja ya… gerbangnya sajalah tak apa)
Sekarang telah berkembang di instansi pemerintah, bahwa gerbang lebih penting dari pagar, hal ini terbalik dari segi fungsi.
Sementara anggaran untuk pagar dan gerbang semakin besar saja, karena sering dirobohkan para yang terhormat demontran-demontran, tetapi dipihak lain ini proyek bung, lumayan. Bayangkan hal itu terjadi diseluruh Indonesia. Weleh…weleh …. Wooooaaakeeee. Banget.
Kalau itu budaya, apa sudah terkaji ya?. Kalau untuk sebuah identitas, sudahkah efisien, sudahkah effektif, dan sudah tepatkah untuk sebuah prioritas pembangunan fisik?
Gerbang Oh gerbang jangan kamu berubah menjadi GERakan PemBANGkrutan

0 komentar:

Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP