IMLEK DI SINGKAWANG



Pagi itu cek semua perlengkapan safar ku, standar aja kok, kendaraan, kamera, air minum dan makanan kecil. Tepat jam 5.00 WIB selesai sholat subuh, kendaraanku sudah meluncur di jalan Imam Bonjol menuju ke Jembatan Kapuas Satu langsung belok ke kanan terus Siantan, kami santai –santai dengan rencana perjalanan sampai tujuan Kota Singkawang 3 Jam perjalanan dengan 3 kali istirahat.
Perjalanan kali ini memang lebih semarak walaupun kendaraan dijalan raya tidak begitu ramai seperti hari-hari biasa, tapi anda tahu di kiri kanan jalan begitu banyak pataka-pataka atas nama partai partai besar dan kecil, warna-warni dengan dominasi warna Kuning, Merah, Biru, Hijau, namun tak kutemi warna Hitam.
Sekali lagi warna dominan kali ini memang merah karena selain pataka partai besar tetapi juga ciri budaya China juga merah, rumah –rumah berhiaskan rumbai-rumbai, lampion merah dan sedikit warna hijau , kriang bandung juga merah, Amoy dan bujang-bujang juga berbaju merah. Woooowwoowwwooo merah banget Pontianak – Singkawang.
Sesekali aroma stanggih dupa mewangi jalan magis, ketika melewati klenteng/vihara, semakin dekat ke Singkawang suasana rona merah dan aroma magis makin terasa, makin semarak makin kental.






Singkawang sebuah kota yang dikenal juga sebagai kota Amoy atau Chinese Town in Borneo, kota ini terletak ditepi laut China selatan dan dilalui sebuah sungai Hang Moy, memiliki pelabuhan laut yang cukup baik. Kota ini juga dikelilingi pegunungan yang indah sekali.
Banyak obyek wisata di wilayah kota ini, seperti Pantai Pasir Panjang, Gunung Puting, Taman Bogenville, Pantai Mak Jantuh (Singka Beach), Pasar Hong Kong (khusus pasar malam), Desa Sakok sebagai tempat pembuatan/pembakaran keramik dengan tungku naga, wisata kuliner seperti, Tahu Singkawang, Calok Singkawang, Blacan Singkawang, Pari Panggang Mie Tiau dan Chinese Food , akomodasi yang oke punya… oeee, ditambah perhotelannya. dan lainnya.
Budaya yang dominan di kota ini adalah budaya China, Melayu, Dayak dan budaya suku pendatang lain seperti madura, bugis jawa dll.




Sekitar jam 09.30 WIB kami memasuki gerbang kota Singkawang, kecepatan yang semakin berkurang kumasuki kota Amoy, kota ini suasana begitu tertib, lengang, hening, dan diseluruh tempat ibadah, terasa suasana Imlek terutama klenteng/vihara, gereja-gereja semua berhias lampion merah, ditambah aroma dupa dari assap dupa yang mengepul.
Sementara waktu berlalu pelan meninggalkan masa lalu, sampah sisa pecahan mercon dan kembang api dan assesories lainnya masih berserakan di halaman rumah masih belum tersentuh, mereka masih nyenyak menikmati kantuk menunggu malam Imlek tadi malam.



Masyarakat China di Kota ini pada siang ini benar-benar tenggelam dengan suasana keagamaan yang mendalam. Pasar sepi, kecuali pada tempat hiburan ramai dan dominasi pakaian warna merah lagi.
Buat anda yang mau ke Kota Singkawang sebaiknya pada hari Cap Go Me yaitu hari ke 15 setelah hari Imlek, pada hari itu anda akan disuguhi dengan berbagai atraksi naga yang panjang dan warna-warni, barongsai, tatung, lou ya lampion dll.
Lets go to Singkawang Hong Kongnya Indonesia.
Lets go to Singkawang Chinese Town.
Lets go to Singkawang Kota Amoy


0 komentar:

Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP