Bukuku gado-gado sebuah panggung sandiwara

Berlembar-lembar sudah tertulis, bermacam tema dan topik campur sana campur sini, biar lebih terasa, biar semua dapat merasakan betapa bukuku adalah buku kita juga. Milikmu sobat.
Sebagian besar bukuku 1,2,3 sampai 14 bercerita dengan tema cinta, petualangan massa kecil. Tema cerita cintaku mulai cuma ada rasa pada seseorang sudah kuklaim menjadi sebuah judul, GR (gede rasa) banget dibanding realita cinta ukuran kamu.
Buku 15, 16, 17 samapai 25 agak beda dikit ada tentang cinta monyet remaja, play boy cap kelinci (pencinta gonta ganti pasangan cari yang muda-muda saja), juga play boy cap Kapak (pecinta gonta-ganti pasangan tampak pandang umur, dan semua ukuran ditebang habis) sampai petualangan di Negeri China dan Borneo.

Yang paling seru adalah bukuku dengan tema cinta, yang kini masih kutulis yaitu buku ke 35 dan 36, kedua buku ini kudesign sedemikian rupa yang ceritanya saling bertentangan seolah aku harus berkepribadian ganda, bayangkan di buku 35 aku berperan sebagai tokoh utama yang harus romantis, dan aku selalu jadi anak mudanya dan hero lagi, tapi di buku 36 memang mula-mula pemeran utama yang jadi pangeran, kemudian aku mencoba terima anti logika dan pindah peran hanya jadi piguran dan pecundang pula, kata-kata romantis disini hampir diharamkan. Tapi kalau soal adegan cinta disini nih yang tak ada duanya, dari kajian syari’ah - nya sampai realita dilapangan, antara cinta dan tanpa cinta begitu mengalir, juga bayangkan pengorbanan dari seorang putri dari kayangan yang rrrrruuuuaaaaaarrrrr biasa habizzzz… banget pada seorang aku.
Paradoks ini menantang jiwa petualanganku untuk terus menulis itu buku sampai aku belain tak bisa tidur normal, walaupun ngantuknya bukan main.
Seiring perubahan waktu, tuhan membalik-balikan hati yang rapuh menjadi berubah-ubah, akhirnya aku surut juga.
Kini aku putuskan akan kututup dulu buku ini, kusimpan ditempat teraman yang aku punya, nanti jika ada peluang, ada kesempatan dan ada mut aku akan tulisi lagi halaman baru buku itu, dan akan kuterbitkan sebagai Novel digital yang bermartabat meskipun anda tak membacanya.
Sementara ini aku konsen dulu pada buku 35 yang ceritanya masih panjang penuh roman-roman timur, sambil terus membangun fundamen aqidah dan menegakkan pilar-pilar agama dan demokrasi Islami. Disini narsis memang aku tetap jadi Hero buat mereka.
Pada buku ini akan aku usahakan berakhir dengan Happy Ending seperti kebanyakan cerita rakyat kecil di Indonesia dengan kemampuan nalar kebanyakan.
Mohon maaf jika nanti nama-nama anda, sobat sekalian muncul sebagai pemeran dalam cerita selanjutnya, ini hanya fiksi belaka. Terima Kasih.



0 komentar:

Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP