MAYORITAS YANG JUJUR

Di Indonesia Ephoria demokrasi masih terus berproses, banyak ditemukan berbagai masalah berlangsungkan proses itu. Masalah sukuisme, rasisme, agama, primordialisme, nepotisme, mayoritas dll.

Ada pameo bahwa Presiden Indonesia adalah orang Jawa, Islam, dan Laki-laki, munculnya Habibie dan Mega adalah sebuah kasus Accident Politik. Mengapa pameo itu ada dan tetap bertahan hingga kini? Jawabnya ini semua karena resiko demokrasi yaitu suara terbanyak akan menang, nah ini dia yang jadi persoalan..

Mayoritas di negara kita anda tahu sendiri kan, siapa ? suku apa ? agama apa ? jenis kelamin apa ? bahkan Indonesia bagian mana ?
Mayoritas dari jenis kelamin ternyata masih menjadi sesuatu yang aneh di sini karena sebagian besar umat yang mayoritas ini adalah perempuan yang beragama Islam, dimana setiap individu perempuan disini mengutamakan dogma agama yang sangat jelas tertulis dalam Al-Qur’an, dilain pihak demokrasi yang diarusutamakan adalah perempuan dengan target 30 % di DPR ini paradoks. Maka kepada seluruh rakyat Indonesia mohon aspek mayoritas yang ini tidak lagi menjadi pendukung utama dalam planning anda mendapat kursi di DPR/DPRD juga kursi lainnya wali kota,Bupati, Gubernur dan Presiden yang anda incar itu, bisa meleset dan streees. Anggap saja mereka massa mengambang yang memiliki kecenderungan memilih lelaki sebagai pemimpinnya.
Mari kita lihat dan cermati bagaimana Husin Obama memenangkan pemilu Presiden AS yang sangat fenomenal, Dari segi suku, kulit hitam bukan mayoritas dibanding kulit putih, dari segi Agama dia Roma Khatolik bukan mayoritas dibanding Kristen Protestan, dari jenis kelamin diapun bukan mayoritas. Lalu mengapa Obama menang? Karena adanya mayoritas yang jujur atas keunggulan program-programnya untuk perubahan AS kedepan.
Bagaimana kita sebagai pemilih yang pernah jadi teman Obama di Indonesia, mampukah kita menjadi mayoritas yang jujur yang menilai program lawan dan kawan tanpa sukuisme, tanpa nepotisme,tanpa padang agama, tanpa pandang jenis kelamin dan tanpa faktor mayoritas lainnya?
Bagaimana anda Yang Terhormat Calon Ekskutif dan calon legislatif dan calon apapun yang akan dipilih, mampukah anda buat issue-issue dan program-program yang pro rakyat, sehingga mereka melupakan mayoritasnya.
Bagamana anda yang berasal dari mayoritas yang ada, siapkah anda kalah jika tidak terpilih, karena mayioritas yang anda klaim telah jujur semua ?
Yang perlu jadi catatan kita semua, hati-hati adanya mayoritas siluman yang terlahir arena Uang.
Amanlan Pemilu dan jangan golput ya !
Selamat berdemokrasi.
Selamat duduk dikursi panas. He...he...heeeee. nguch .... huck.....kapok lu



0 komentar:

Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP