Akhirnya Datang Juga

Bukan sebuah pertunjukan hiburan, bukan sandiwara dan bukan pesta perkawinan , bukan pula acara kampanye, memang ramai orang berkumpul ada bapak, ibu, tante, anak-anak, ada berpakaian muslim ada yang berpakaian serba hitam-hitam bak kebiasaan Jahudi pada jaman purba dulu, mereka berkerumun, memasak hidangan, bertukang kayu, menggali tanah, berzikir, ada pula yang kontroversi denga suasana duka yang sedang berlangsung, ngerumpi sampai tertawa terbahak-bahak sambil menunggu waktunya tiba.

Semua manusia pasti mengalami yang satu ini, so pasti sobat tak usah menyangkal lagi ,Cuma kapan tergantung Tuhan maunya kapan, ya nggak.
Tapi ada satu hak anda boleh juga digunakan pada alam demokrasi saat ini, yaitu mengundurkan diri dari dunia ini jika tidak mau ikut aturan main yang telah ditetapkan Allah kita. Bentuk duniamu sendiri (bah….macam buat partai aja rupanya}.
Betapa sangat melegendanya proses turunnya kejayaan yang diakhiri dengan kematian dari orang-orang terkuat dinegeri ini. Rasa tak mungkin mati, kalau kita melihat kehidupan dan sepak terjang beliau-beliau ketika masih berkuasa dulu, seolah sombong ,arogan, jaga jarak, jaim, berwibawa, angker, necis, borjuis, clean, bayangkan lalat saja tak pernah menyentuh jidatnya yang bening meling-meling itu, karena rapatnya pagar betis dari pengawalnya.

Tapi akhirnya datang juga.

Ini janji anda bung ! Iya…ya..ya...kan ?

Penduduk dilembah itu begitu yakin dengan kekokohan Situ Gintung yang berdiri sejak jaman Belanda.

Subuh hari itu penduduk di sana dalam tidur yang begitu nyenyak hingga suara gaduh gemuruh dari air bah yang sebesar itu tidak dapat diantisipasi secara dini
Situ Gintung yang asri dan menentramkan hati, tiba-tiba menggeliat bagai Tsunami yang melanda sebarisan rumah-rumah indah beserta isinya.
Tidak mengira Situ yang sudah kurang lebih 80 tahun, menjadi tetangga mereka mengamuk seperti itu.

Akhirnya datang juga.

Takdir Allah

Ratusan orang jadi korban, ada yang meninggal, luka-luka, patah tulang, cacat, mengungsi kehilangan tempat tinggal, banyak belum ditemukan.
Tapi mengapa mesti pada Subuh ?
Dalam cuaca yang sedingin itu?
Bagaimana Sang Diktator Fira’un, Hitler, Musollini, dll. Yang sangat berkuasa dan memiliki kharisma serta sumber daya yang luar biasa ? itupun pasti, dalam sejarah tidak juga abadi dan akhirnya datang juga pada mereka janji itu.
Lalu kita bagaimana, sudah siapkah menjadi pelakon dalam peristiwa akhirnya datang juga yang kita jadi bintang utamanya, tapi bintang utama yang hanya jadi obyek, yang tak bisa apa-apa, dan hanya diapa-apai, akhirnya episode itu berujung kau karam dilobang dan terpendam.
Malaikat Penjaga kubur pun datang menghampirimu.... siapa tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa Agamamu .... dan seterusnya.
Semoga anda dan keluarga yang anda tinggalkan selamat dunia akhirat. Amin !!!!!


Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP