Topeng Indonesia

Betapa artistiknya topeng itu, menggambarkan seorang putri cantik jelita yang mengumbar senyum yang sumringah, berbeda benar dengan topeng Rahwana , si Raksasa Buta Kala, artistik tapi menakutkan.
Topeng-topeng seperti itu kini banyak dijual belikan di pasaran, baik pasar umum atau pasar gelap, mengapa demikian karena ada topeng khusus menutup kemunafikan… kaleeeee.
Tari topeng, tari satu ini tidak hanya mempertotonkan gerak adan lagu saja, lebih dari itu tari ini lebih ekspresif, untuk mengungkap karakter setiap topeng, sehingga tari ini sebenarnya lebih dinamis dari tari umumnya. Anda bisa bayangkan seorang penari bertukar beberapa topeng dalam sekali tampil, ini bermakna penari harus menari dengan gerak , lagu dengan tempo yang berbeda-beda, ini pasti sulit tetapi inilah esensial dari sebuah tari topeng.
Gaya tari topeng sebenarnya banyak dilakukan dalam tarian kehidupan sekitar kita, baik sengaja maupun tak sengaja telah lama terjadi TOPENGISASI ini. Memang bukan merupakan program tetapi seringkali diperlukan oleh seseorang, terlepas apakah ia ingin jadi orang lain, ingin menyerupai orang lain, ingin melupakan dirinya, ingin lepas dari trauma panjang kehidupannya atau sekedar menyelamatkan priuknya agar tak terguling, atau mungkin hanya menyelamatkan hamparan permadani kehormatan agar tak tergulung atau hanya menutupi muka agar tak malu karena bopeng massa lalu. Kita tak ada yang tahu itu, hanya yang diatas sana yang tahu.
Tidak usah ditutup bahwa kita pernah bertopeng semakna itu, sederhananya itu terjadi ketika kita JAIM (jaga imej), misalnya biar berwibawa, biar kelihatan cantik dan anggun, agar agak lebai dari yang lain dll.
Jangan bertopeng kalu tak siap dan tidak cerdas, karena bertopeng hanya untuk yang cerdas-cerdas saja, karena bertopeng berarti dusta, karena bertopeng berpribadian ganda, karena bertopeng berarti munafik, karena bertopeng berarti sembunyi atau , karena bertopeng panggung sandiwara juga.
Mari kita lihat tingkah laku kita, tingkah laku pemimpin kita, tingkah laku anggota DPR, tingkah laku pemuka masyarakat, bukankah tidak begitu jauh dari karakter penari topeng yang terkenal itu, uh.. mengapa begini, oh mengapa begitu.
Adakah topeng yang syar’i tolong tunjukkan , wahai sobat semua.
Bertopeng itu budaya kita jugakah ??????????????????????????.



0 komentar:

Blog Edukatif

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP